Bandung memang terkenal dengan industri kreatifnya.
Salah satu alasannya karena Bandung banyak menciptakan trendsetter yang diikuti oleh generasi setelahnya. Di industri
clothing dan design (baca : DISTRO atau Distribution
Outlet), sebuah brand fenomenal
asal kota Bandung bernama 347/UNKL,
merupakan salah satu garda depan dari kejayaan kreatif kota ini.
Adalah seorang
Dendy Darman (27 September 1973), pria tambun asal Makasar (Sulawesi
Selatan) yang mempunyai hasrat dan
minat yang besar terhadap seni rupa dan grafis, memutuskan untuk
melanjutkan study nya ke Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB kota Bandung.
Selain Design, Dendi yang juga memiliki passion pada surfing, skateboard, dan music. Ini membuatnya dekat dengan beberapa komunitas tersebut yang ada di Bandung. Hingga pada tahun 1996, ia bersama ke tiga orang teman kuliahnya Arifin Windarman, Anli Rizandi dan Lucky Widiantara, sepakat untuk membuat usaha clothing di rumah kontrakan di Jl. Ir. H. Djuanda No. 347 kawasan Dago Atas, yang terinspirasi dari passion-nya tersebut, di bawah nama "347boardriders.co".
Selain Design, Dendi yang juga memiliki passion pada surfing, skateboard, dan music. Ini membuatnya dekat dengan beberapa komunitas tersebut yang ada di Bandung. Hingga pada tahun 1996, ia bersama ke tiga orang teman kuliahnya Arifin Windarman, Anli Rizandi dan Lucky Widiantara, sepakat untuk membuat usaha clothing di rumah kontrakan di Jl. Ir. H. Djuanda No. 347 kawasan Dago Atas, yang terinspirasi dari passion-nya tersebut, di bawah nama "347boardriders.co".
Dengan modal awal 50.000 rupiah, yang hanya
cukup untuk 1 pcs kaos dan 1 media printing, mereka awalnya mengerjakan
desain cover album band-band indie
pada kaos. Pada prosesnya, surfing
dan skateboard juga menjadi refleksi
dalam setiap desainnya. Band-band independent “papan
atas” seperti Cherry
Bombshell dan Pure Saturday, dulu kerap mengenakan pakaian produksi 347 di
setiap penampilan panggung mereka.
Seiring band-band tersebut memiliki penggemar yang
lebih banyak, nama 347 pun turut terkena imbasnya. Sistem
pesanan direct marketing dan promosi “dari mulut ke mulut” juga membuat
brand ini semakin dikenal oleh anak muda Bandung pada waktu itu.
Hingga akhirnya di tahun 1999, Dendy CS bisa mendirikan distro sendiri. Masa inilah yang
bisa dikatakan sebagai pionir keberadaan label clothing, tak hanya di Bandung
tapi Indonesia. Memang belum ada referensi yang mengatakan kapan persisnya
industri distro di Indonesia dimulai. Namun ada semacam kesepakatan tidak
tertulis yang menyatakan bahwa industri dsitro bermula diseputaran pertengahan
tahun 90-an. Di tahun ini, nama
"347boardrider.co" pun diubah hanya dengan nama 347 (baca : Three Four Seven).
Dalam perkembangannya, dari segi produk dan design 347 pun semakin melebar. Tak hanya kaos bertema surfing, skateboard, dan music, tapi
terpengaruh juga oleh subculture anak
muda lainnya seperti kehidupan malam, seni avangarde, retro dan lain
sebagainya. Berbagai produk lain pun mulai di produksi seperti majalah, sepatu,
jaket, celana dan accessories lainnya.
Dendy dan Surfing :) |
Sebut saja "Ripple
Magazine", sebuah majalah yang di dalamnya membahas hal-hal tentang anak
muda yang tak diulas oleh media lainnya. Majalah anak muda karya mereka ini, mencatat sudut-sudut
pandang lain tentang dunia mereka. Di tahun yang sama mereka memproduksi sepatu
dengan label "Indicator Shoes" yang
desainnya terinsipirasi dari skateboarding
dan musik rock. Pada tahun 2001, 347
bahkan membuka label "Boyriders"
khusus untuk perempuan, walaupun hanya
bisa bertahan satu tahun.
347 pun terus merangkak. Tahun 2000-an, label ini pun mulai melakukan ekspansi ke luar
Bandung, seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Tahun 2002 menjadi tahun yang paling
penting untuk sejarah 347 karena di tahun inilah label ini berkembang pesat.
Tahun 2003,
347 pun berevolusi dan berubah nama menjadi 347/Eat yang menggunakan konsep propaganda dalam setiap desainnya. Akhir
tahun 2006 Eat diganti lagi dengan nama
UNKL347. Nama ini diberikan sebagai
tanda usia yang sudah menginjak satu dasawarsa. "After ten years, friends call us uncle", begitulah tagline dari label ini. Bahkan pada tahun 2008, mereka membuat sebuah buku design dengan nama yang sama, tentang
perjalanan karier mereka selama 12
tahun bekerja di industri design dan apparel termasuk desain pakaian, iklan cetak,
katalog, stiker, dan kartu pos. Buku ini juga menjelaskan sejarah bagaimana perusahaan telah berkembang dari
waktu ke waktu sejak tahun 1996.
Sempat memamakai nama EAT di 2003 |
Berevolusi menjadi UNKL347 |
Seiring perkembangan, kreasi dalam desain grafis mereka pun seakan tidak
pernah berhenti mendapat ide. UNKL347 tak lagi sekedar menjual kaos dan sejenisnya, tapi ada
rentetan produk kreatif lainnya yang mendapat sentuhan seni grafis. Produk UNKL347
semakin beragam, mulai dari t-shirt,
jaket, kemeja, celana, topi, tas, dompet, sepatu, sandal, ikat pinggang, sweater, CD band lokal maupun luar, majalah,
papan surfing, bantal, piring, wallpaper,
display toko, interior rumah tangga dan
semua barang kebutuhan lainnya sampai product
kolaborasi dengan motor Honda.
Bantal Sofa, salah satu produk 347UNKL |
Salah satu Design Interior 347UNKL |
Kolaborasi Design Honda dan 347UNKL |
Management pun semakin professional. Untuk meyakinkan agar semua hal tetap
terjaga dan berjalan dengan semestinya, Dendy dan tiga pemilik lainnya, harus terus terjun langsung ke dalam
manajemen. Mereka akhirnya menjadi Board of Director, yang tidak lepas tangan begitu saja dan hanya menikmati keuntungan yang
ada. Karena menurutnya, bisnis clothing tidak bisa berjalan hanya dengan sistem saja.
UNKL347 memang telah menciptakan sebuah pasar baru. Sebuah pasar dimana produk pakaian lokal ternyata memiliki konsumen tersendiri. Saat ini produk-produk UNKL347 selain sudah menyebar ke berbagai pelosok tanah air, juga sudah berekspansi ke luar negeri seperi Australia, Singapura, Jerman dan Selandia Baru. Produknya sangat dikenal dengan keeksklusifannya & desain dekoratif yang berbeda. omzet ratusan juta rupiah per bulannya pun terus mengalir ke kantong mereka.
UNKL347 memang telah menciptakan sebuah pasar baru. Sebuah pasar dimana produk pakaian lokal ternyata memiliki konsumen tersendiri. Saat ini produk-produk UNKL347 selain sudah menyebar ke berbagai pelosok tanah air, juga sudah berekspansi ke luar negeri seperi Australia, Singapura, Jerman dan Selandia Baru. Produknya sangat dikenal dengan keeksklusifannya & desain dekoratif yang berbeda. omzet ratusan juta rupiah per bulannya pun terus mengalir ke kantong mereka.
Kini, toko yang berada
di di Jalan Trunojoyo No. 4
Bandung, diantara puluhan toko “sejenis”, terus bertahan dan terus
berkembang. Dendi menggeluti bisnis ini bukan sekadar untuk mencari uang.
Lebih dari itu, ada passion,
kesetiaan, dan keyakinan dalam menjalankan usahanya.
347UNKL Store |
“Saya
percaya Tuhan seperti menanam chip di dalam setiap tubuh manusia. Kita
dilahirkan untuk melakukan bidang tertentu. Tidak mungkin rasanya manusia
dilempar ke bumi tanpa dibekali hasrat atau kemampuan apapun.”
-Dendy Darman (Owner 347UNKL)
-Dendy Darman (Owner 347UNKL)
UNKL347 Are :
Jalan
Trunojoyo 4 Bandung Telp. 022-4200515
No comments:
Post a Comment