Monday, October 13, 2014

Mat Peci, Penjahat “Bengal” di Bandung Tahun 1970an

Rahmat Hidayat berperan sebagai Mat Peci
Sumber Foto : klik 

Penjahat berpeci


Peci memang tidak sekedar berfungsi sebagai penutup kepala. Mulai dari peci sebagai identitas kelas masyarakat, gaya hidup, sampai identitas bangsa. Sebut saja Bung karno, tokoh politik, Si unyil, sampai komedian sunda almarhum kang ibing, selalu menggunakan peci sebagai “trademark” nya.

Pada tahun 1970an, di Bandung, tercatat juga dalam tinta sejarah seorang penjahat “bengal” kenamaaan bernama Mat Peci, yang memang selalu menggunakan peci dalam kesehariannya.


Orang Garut Merantau ke Bandung


Konon, Mat Peci adalah keturunan orang terpandang. Ia dilahirkan di Leuwi Goong (Sekarang Kecamatan Leles), Garut pada tahun 1943. Dalam kisahnya, ia mempunyai pacar yang bernama Euis. Keduanya saling mencintai, tapi sayang orang tua Euis idak merestuinya.  Mat Peci pun merasa sakit hati dan berjanji untuk merubah nasibnya supaya direstui oleh orang tua Euis kelak.

Mat Peci pun pergi merantau ke Bandung. Dalam masa-masa mudanya dia mencari uang sebagai calo karcis bioskop di sekitar kawasan cicadas, Bandung, sampai akhirnya di era tahun 70an, Mat peci dikenal sebagai penjahat nomor satu, seperti merampok dan mambunuh.

Dia seringkali keluar masuk  penjara. Dalam penjara, dia “menuntut ilmu” dari kawannya sesama napi, sehingga pada saat ia keluar nanti, kesalahan dalam berbuat jahat tidaklah lagi terulang. Dia juga mempunyai berbagai macam ilmu kebal, maka tak heran jika ia menjadi penjahat yang susah untuk di tangkap.


Kisah Cinta Yang Tragis


Suatu ketika saat Mat Peci dalam status buronan Polisi, ia mendapatkan Euis, pacarnya, di tempat pelacuran,  tetapi Mat peci menerima Euis apa adanya dan kisah percintaan pun berlanjut. Hingga suatu hari Mat Peci dan Euis liburan bersama kedaerah sekitar Kecamatan Leles Garut yaitu tepatnya di Candi dan danau Cangkuang. Mereka bermain rakit bersama yang disebut oleh penduduk setempat dengan”lalayaran “, sungguh romantis. Sampai saat ini penduduk setempat sekitar candi cangkuang mempercayai mitos bahwa pasangan yang melakukan “lalayaran” atau berpacaran sekitar candi akan menyebabkan perpisahan/putus.


Menjadi Legenda Hingga Dibikin Film



Keberadaan Mat Peci dengan Euis di Garut rupanya sudah diendus oleh intelijen dari kepolisian sehingga dilakukanlah penyergapan. Mat Peci pun akhirnya tewas tertembak diberondong pada tahun 1978 di Stasiun Kereta Api Leles kecamatan Kadungora (dulu namanya Leuwi Goong), Garut.

Kisah Hidupnya ini bahkan dibuat Film pada tahun 1978 Oleh PT Diah Pitaloka Film milik  artis Tuty Suprapto, berdasarkan kisah nyata hidupnya. Dengan di perankan oleh Rachmat Hidayat (Alm). Film ini jug merupakan film wajib tonton di zamannya.

Mat Peci, yang diperankan aktor kawakan Rachmat Hidayat

Dari Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment